Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di
lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah tertentu dalam
kurun waktu tertentu berkaitan erat dengan masalah kependudukan. Jumlah
penduduk dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan jumlah penduduk
di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk. Dinamika
penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
a. Jumlah kelahiran ( natalitas)
b. Jumlah kematian ( mortalitas)
c. Jumlah perpindahan (migrasi)
Dampak Perkembangan Penduduk Bagi
Lingkungan
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan
kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak
oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan
industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan
batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai
kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen
(NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat
dari pembakaran yang tidak sempurna. Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi
kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu
pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan.
Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota
untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
2. Ketersediaan
Pangan
Untuk bertahan hidup,
manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka
jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara
bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi
kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan
kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan
pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan
dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan
dan lahan.
Thomas Robert Maltus seorang
sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The Principle of Population.
Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan
pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat
pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu
peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan
akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit
seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong
peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang
kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi
kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian
produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan.
Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal
industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai
solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan
lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air
Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan
bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung.
Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah
yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk
yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar