A. Pengertian Bunyi
Saat kamu berada
di sekolah, pada waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi, guru memukulkan tongkat
besi ke lonceng, pertanda kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai,
demikian pula ketika pergantian jam pelajaran, saat istirahat ataupun kegiatan
belajar mengajar berakhir, serangkaian kegiatan di atas merupakan contoh bunyi dalam
kehidupan sehari-hari, kejadian tersebut dikarenakan getaran yang dihasilkan
dari benturan antara tongkat besi dengan lonceng sehingga dapat menghasilkan
bunyi. Setiap benda yang menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.
Bunyi adalah
bentuk energi yang merambat dalam bentuk gelombang longitudinal. Kamu sudah
mengetahui bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah,
melalui udara sekitarnya. Gelombang bunyi hanya dapat merambat jika ada udara.
Selain dapat merambat dalam udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat
merambat melalui zat padat dan zat cair. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
gelombang bunyi merambat melalui zat antara atau medium. Syarat terjadi dan
terdengarnya bunyi adalah ada sumber bunyi, ada medium perantara, dan ada pendengar
(penerima bunyi).
B. Perambatan
Bunyi
Dapatkah bunyi
merambat pada zat cair? Selain udara sebagai penghantar bunyi, zat cair
(contohnya air) pun dapat dijadikan medium untuk menghantarkan bunyi. Ikan
lumba-lumba dapat berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gelombang bunyi
yang dapat diterima sesamanya karena gelombang bunyi tersebut merambat di dalam
air. Perambatan bunyi di dalam air dapat kamu amati langsung ketika kamu sedang
menyelam di dalam air. Misalkan kamu dan temanmu secara bersama-sama menyelam
di dalam air. Kemudian, temanmu berteriak di dalam air, kamu dapat mendengar
teriakan temanmu tersebut.
Selain pada udara dan zat cair, bunyi pun dapat merambat di dalam
zat padat. Jadi, bunyi tidak dapat merambat melalui hampa udara (vakum).
C. Infrasonik,
audiosonik, dan ultrasonik
Setiap makhluk
hidup mempunyai ambang pendengaran yang berbeda – beda. Pendengaran manusia dan
hewan tentu akan berbeda. Ada bunyi yang dapt didengar manusia, tetapi tidak
dapat didengar oleh hewan. Manusia memiliki batas pendengaran terhadap bunyi.
Bunyi yang frekuensinya sangat rendah dan frekuensinya terlalu tinggi tidak
dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan
menjadi tiga yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.
1. Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah jangkauan
manusia, yaitu lebih kecil dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar
oleh beberapa binatang seperti jangkrik, anjing, dan laba – laba.
2. Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi
antara 20 sampai 20.000 Hz. Bunyi ini yang dapat didengar oleh pendengaran
manusia dan sebagian besar binatang.
3. Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi
di atas jangkauan pendengaran manusia, yaitu lebih besar dari 20.000 Hz. Bunyi
ini dapat didengar oleh kelelawar.
D. Indera
Pendengaran
Telinga adalah
alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara atau bunyi.
Telinga manusia mampu mendengar bunyi dengan frekuensi antara 20 – 20.000 Hz.
Bagaimana telinga dapat mendengar? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari
terlebih dahulu mempelajari bagian – bagian telinga.
Telinga manusia
terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
|
a.
Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1. Daun telinga, berfungsi
untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
2. Liang telinga (saluran
auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang
telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang
dinding liang telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar
keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3. Selaput gendang telinga
(membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah.Berfungsi
untuk menangkap getaran.
b.
Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1. Tulang-tulang pendengaran
(osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang
telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil
(malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang
telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil
dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang
melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
2. Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang
menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini
terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran
ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan
udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
c.
Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
1. Tingkap jorong dan tingkap
bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput
(kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan
dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk
bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan
tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
2. Saluran rumah siput
(kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam
kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel
rambut" yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut
tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak
3. Tiga saluran setengah
lingkaran (kanalis semi sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran
yang satu dengan yang lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran
terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan
utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah
kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar suatu bunyi pada
dasarnya dengan urutan sebagai berikut :
1. Bunyi diterima daun telinga
2. Bunyi disalurkan masuk oleh
liang telinga
3. Bunyi menggetarkan gendang
telinga
4. Getaran diteruskan oleh
tulang tulang pendengaran
5. Getaran diteruskan ke
tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea
6. Getaran cairan limfe di
dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti yang menghasilkan impuls
untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan
7. Getaran cairan limfe juga
menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara
di dalam agar seimbang dengan tekanan luar.
blognya bguz ya.. banyak animasinya jadi g bosen lihatnya..hehe
BalasHapussekedar ingin menambahkan :
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu rambat bunyi. Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Ya terima kasih mb'Susi..
BalasHapusSemoga karya selanjutnya akan lebih bagus lagi dan sebgai penunjang dalam pembelajaran IPA.. :)